Ganti Judul dan ALt sendiri

5 Tips Bonding Ayah Dan Anak Perempuan Saat Jarak Jauh, Yang Terakhir Sering Terlupa

 

Keluarga jarak jauh
Potrait keluarga kecilku

Long Distance Relationship alias LDR alias hubungan jarah jauh, siapa sih yang mau? Umumnya pasangan kan pengen ya saling berdekatan. Bagaimana kalau yang berjauhan itu ayah dan anak perempuannya? Bagaimana bonding ayah dan anak perempuannya saat jarak jauh?

Sedikit flashback ya, aku dan suami terhitung LDR sudah 10 tahun lebih. Sejak masih berstatus pacar malah. Dan selama itu pula kalau aku rasa, kadar rindunya nggak berubah. Aku yang sudah dewasa ini, masih tantrum kalau kangen berat. Dan itu setiap hari. Hihihi.


Setelah melahirkan kakak, kekhawatiran nggak hanya soal aku tapi gimana nih si kakak nggak bisa bonding sama ayahnya. Tahu sendirikan, bonding ayah dan anak perempuannya itu penting banget. Bagaimana perjalanan si kakak mengenal ayahnya?


Fase Kakak Mengenal Ayah


Usia 0-1 Tahun

Beruntungnya masih diberi kesempatan ada ayah waktu melahirkan si kakak. Jadi ayah ada momen pertama kali gendong si kakak. Bahkan sampai satu bulan penuh ayah berusaha ikut andil dalam segala hal tentang kakak. Aku ingat banget tuh, nggak ada seorang pun yang boleh gendong si kakak.


Nyatanya sebulan itu nggak cukup untuk membuat si bayi kakak tahu ayahnya. Sekitar bulan ketiga bertemu lagi, kakak hanya mau di gendong sangat sebentar sama ayahnya. Dan itu terjadi sampai usia 1 tahun.


Usia 1-2 Tahun

2 tahun pertama kakak dihiasi dengan nggak mau digendong ayah lama-lama. Momen main berdua harus selalu ada ibok. Tidur bersebelahan sama ayahnya pun nggak mau. Terkadang lagi asyik main sama ayahnya terlihat kelebat ibok, nangis. Hahaha. Tapi kakak sudah tahu itu ayahnya. Kata pertama yang diucap malah ayah.


Usia 3-5 Tahun

Fase "mau sama ayah kalau dikasih" sesuatu entah itu makanan kesukaannya atau jalan-jalan. Nah usia ini, ayah sempat ada dirumah sekitar 3 tahun. Kakak sudah bisa interaksi dengan ayahnya jauh lebih lama. Tapi tetap nggak mau tidur bareng. Masih apapun mending sama ibok daripada ayah.


Usia 5-sekarang

Harus LDR lagi sama ayah. Si kakak sudah bisa bilang kangen. Sudah bisa manja kalau ayahnya dirumah. Sudah mulai mau dipeluk ayahnya agak lama. Sudah mulai mau tidur bersama ayahnya. Bisa pergi hanya berdua dengan ayahnya walaupun kalau disuruh memilih tetap maunya sama ibok aja.


5 Tips Bonding Ayah Dan Anak Perempuan


  1. Ceritakan Sosok Ayah Sejak Dalam Kandungan
    Bonding ayah dan anak perempuan saat jarak jauh
    Bonding ayah dan kakak

    Psikologi ibu yang tengah mengandung sangat penting sekali dalam membentuk kepribadian anak. Sudah nggak asing lagi kan dengan pernyataan itu? Nah begitupun ketika ayah dan ibok harus terpisah jarak.


    Itulah yang terjadi padaku dan si kakak. Sejak usia kandungan 6 bulan, aku harus terpisah dengan suami.Dan keadaanku saat itu sangat nggak baik-baik saja alias sedih parah. Hampir setiap hari menangis. Hampir setiap hari rindu suami. Ya coba bayangkan saja, ditengah kehamilan yang pengennya dimanja dan dielus malah harus sendirian. Walaupun ada Uti Akungnya tapi tetap saja rasanya berbeda.


    Aku selalu ceritakan sosok ayahnya sebelum tidur atau ketika merasakan tendangan si kakak. Tapi tanpa sadar, ikut menyertakan rasa sedih dalam cerita itu. Disitulah titik kesalahanku. Harusnya aku menceritakan sosok ayahnya dengan suka cita bahagia ya.Karena hal itu akan berpengaruh kelak ketika si kakak sudah lahir loh. Si kakak nggak membenci ayahnya tapi malu-malu mau.Terlihat nggak mau tapi diam-diam berharap.


    Akhirnya setelah kakak cukup mengerti, sekitar usia 5 tahun ketika harus LDR lagi, aku berusaha selalu menceritakan sosok ayahnya. Betapa ayah sangat sayang dengan kakak. Betapa ayah sangat rindu kakak. Mencoba kasih pengertian kalau ayah bekerja ya untuk kakak. Berusaha menceritakan sisi baik ayahnya. Hingga si kakak mulai bisa mengekspresikan perasaan sebenarnya kalau dia juga sayang, kangen, dan pengen ketemu. Kalau menggambar bareng, gambar ayah nggak pernah ketinggalan. Jadi kakak, ayah, dan ibok.


  2. Bacakan Buku Tentang Ayah
    Membaca buku tentang ayah
    Membaca buku tentang Ayah

    Mulai bayi 0 bulan, kakak sudah aku bacain buku. Ya walaupun belum spesifik buku tentang ayah. Tapi membacakan buku tentang ayah penting banget untuk menambah bonding ayah dan anak perempuannya saat jarak jauh. Sekali waktu, buku itu jadi favoritenya sampai berulang dibaca. Bahkan kata pertama yang keluar saat pertama kali bisa bicara adalah ayah.


    Ketika ayahnya dirumah, kegiatan utama ya bacain buku anak perempuannya. Setiap mau tidur dan semau anaknya. Aku selalu berusaha mendorong ayahnya untuk mau bacain. Karena sebenarnya si ayah nggak suka baca. Tapi demi anak ya.

  3. Sering Komunikasi Dengan Videocall
    Videocall dengan ayah
    Videocall dengan Ayah

    Paparan screen time memang nggak baik ya untuk anak. Kecuali videocall. Saat usia 0-2 tahun, intensitas videocall boleh hanya sebentar. Videocall ketika LDR itu penting ya meskipun nggak bisa menggantikan rasanya langsung bertemu.


    Kalau si kakak selalu kabur ketika videocall dengan ayahnya. Lebih sering nggak mau malah. Entah kenapa, sampai kadang membuat ayahnya sedih. Hampir setiap hari aku dorong terus anaknya untuk selalu ngobrol ketika videocall dengan ayahnya. Kadang sampai anaknya ngambek. Padahal sudah sempat serumah selama 3 tahun. Ketika LDR lagi, si kakak tetap nggak mau berlama-lama ketika videocall. Aku terus berusaha sih supaya kakak mau videocall dengan ayahnya walau sebentar.



  4. Beri Lebih Banyak Waktu Bersama
    Bonding ayah dan anak perempuan saat jarak jauh
    Gambar ayah dan kakak

    Nah ini salah satu hal yang selalu aku lakukan ketika ayahnya dirumah. Setiap kesempatan, setiap kegiatan. Terkadang kakak sampai ngambek karena nggak mau sama ayahnya.


    Tapi memberi waktu ayah dan anak perempuannya berdua menjadi hal yang berharga saat LDR. Aku lebih banyak mengalah sih. Terlihat kakak mau sama ayahnya, sudahlah aku melipir. Hahaha.


    Yang biasanya makan disuap ibok, coba sama ayah. Yang biasanya main sama ibok, coba main sama ayah. Yang biasanya beli jajan ke warung sama ibok, kali ini lebih sering sama si ayah. Kegiatan-kegiatan sederhana selalu aku limpahkan ke ayahnya kalau lagi dirumah. Serta menyempatkan travelling bersama kakak.

    Alhamdulillah si kakak mulai nyaman berada dekat ayahnya. Mulai minta tolong ayah kalau ibok sedang nggak bisa. Mulai nanya, kalau ayahnya nggak terlihat.


  5. Sertakan Ayah Dalam Setiap Momen Penting
    Bonding ayah dan anak perempuan
    Gambar bonding ayah dan anak perempuan

    Ini satu hal yang sering terlupa, menyertakan ayah dalam setiap momen penting anak. Terkadang aku sendiripun lupa, hanya sekedar kasih info ke ayahnya kalau kakak mau terima rapor atau kakak ikut lomba.


    Jadi malam sebelum momen, kalau besoknya nggak memungkinkan untuk videocall, ayahnya selalu videocall. Misalkan akan lomba, berusaha kasih semangat walau dari jauh. Bertanya kesiapan anaknya. Kalau ayahnya lupa ya aku yang mengingatkan.


    Misalkan bisa videocall saat momen berlangsung, ayahnya pasti nggak pernah skip. Selalu berusaha videocall walaupun itu lagi di keramaian nonton karnaval atau hari pertama sekolah si kakak. 


    Kayaknya setiap hari menjadi momen penting nggak sih buat anak ya. Jadi setiap sempat ayahnya selalu hadir walaupun secara virtual.

Momen bonding ayah dan anak perempuan saat jarak jauh nggak bisa disepelekan ya, banyak manfaatnya. Semoga tips dariku bisa membantu siapapun ayah yang sedang ldr dengan anak perempuannya. Tetap semangat ya ayah!





12 komentar

Terima kasih sudah berkunjung :)
  1. Waaah wajib banget tulisan ini dibaca oleh banyak orang tua. Nggk harus yang LDR, karena bisa jadi kesibukan ayah membuat jarak antara ia dengan anak2nya.

    BalasHapus
  2. Tetap semangat ya untuk suami dan mbak, mendampingi dan membimbing kakak walaupun dari jauh (LDR).




    BalasHapus
  3. Masyaallah, semoga dimudahkan bagi yang masih Ldr Yaa bund.. sy juga pernah nih waktu itu, insyaallah bisa kuatt

    BalasHapus
  4. MasyaAllah tantangan banget ya mb LDR selama itu. Saya LDR seminggu aja nggak tenang gelisah hiks. Ini panutan banget buat yang lagi LDR an juga sama suami. Biar anaknya nggak ngerasa kehilangan sosok ayah dalam tumbuh kembangnya. Sangat bermanfaat mba tulisannya. Semangat terus.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Terima kasih mbak :D masyaAllah semoga selalu semangat!

      Hapus
  5. Masya Allah keren mbak saya salut sana orang-orang LDM itu.

    BalasHapus